Syahwat memang bersifat universal. Ia tidak mengenal batasan: kawan, lawan, etnis, agama, sosial, ekonomi, atau perbedaan budaya.
Karena itu, jangan heran jika orang Arab dan Israel punya satu selera soal gairah seksual. Itulah yang sedang terjadi. Warga dari negara-negara Arab menjadi pengunjung setia sejumlah situs porno di negara Yahudi itu. Sejumlah operator menyebutkan 2-10 persen penikmat dari Arab Saudi, Tunisia, Yordania, Mesir, dan Otoritas Palestina.
Ini sangatlah wajar. Pemerintah di negara-negara itu melarang pornografi dan semua hal yang mengundang syahwat. Ini konsekuensi dari syariat Islam yang diterapkan.
Salah satu situs "esek-esek" yang disukai warga Arab adalah Ratuv (bahasa Ibrani), yang berarti "basah". Selain foto, situs ini menampilkan film pengundang syahwat dengan cerita khas Israel, seperti tentara, agen Mossad, dan polisi perempuan.
Salah satu klip video paling populer di kalangan warga Arab berjudul: Nama Kode: Penyelidikan Mendalam. Ini sebuah parodi erotis yang menggambarkan suasana pemeriksaan terhadap pembocor rahasia nuklir Israel, Mordechai Vanunu. Setelah bebas dari penjara 18 tahun pada 2004, mantan teknisi reaktor nuklir Dimona ini dikenai tahanan kota dan tidak boleh meninggalkan Yerusalem.
Menurut pengelola situs Ratuv, Nir Shahar, beberapa bulan terakhir jumlah pengunjung dari negara-negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel meningkat, di antaranya dari Iran, Irak, Saudi, Kuwait, dan Mesir.
Alhasil, ia membuat situs dalam versi bahasa Arab. Tanggapannya kian luar biasa. Sampai-sampai ada yang bertanya apakah perempuan dalam film saru itu benar-benar serdadu Israel. "Kami menerima banyak ucapan terima kasih dari pengunjung Arab," kata Shahar.
Situs lain yang juga digemari adalah SexV, yang hanya berbahasa Ibrani. Menurut pengelolanya, Gil Naftali, bulan lalu saja lebih dari 2.000 warga Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, berkunjung. Rata-rata mereka menghabiskan waktu menikmati foto dan film syur itu 17 jam 23 menit.
Diomona, yang menjadi situs porno paling populer di Israel, juga menangguk untung dari pelawat Arab. Jumlah mereka 10 persen dari total pengunjung situs dwibahasa, Ibrani dan Arab, ini. "Itu karena kami menyediakan versi bahasa mereka," ujar Tzahi, pengelola situs.
Bagi para pengelola situs porno itu, perdamaian bukan tujuan akhir. Semua itu bisnis semata. Yang pasti, Israel dua kali menang: menghancurkan moral bangsa Arab sekaligus mengeruk fulus mereka. HABER.COM LA TIMES FAISAL ASSEGAF
Karena itu, jangan heran jika orang Arab dan Israel punya satu selera soal gairah seksual. Itulah yang sedang terjadi. Warga dari negara-negara Arab menjadi pengunjung setia sejumlah situs porno di negara Yahudi itu. Sejumlah operator menyebutkan 2-10 persen penikmat dari Arab Saudi, Tunisia, Yordania, Mesir, dan Otoritas Palestina.
Ini sangatlah wajar. Pemerintah di negara-negara itu melarang pornografi dan semua hal yang mengundang syahwat. Ini konsekuensi dari syariat Islam yang diterapkan.
Salah satu situs "esek-esek" yang disukai warga Arab adalah Ratuv (bahasa Ibrani), yang berarti "basah". Selain foto, situs ini menampilkan film pengundang syahwat dengan cerita khas Israel, seperti tentara, agen Mossad, dan polisi perempuan.
Salah satu klip video paling populer di kalangan warga Arab berjudul: Nama Kode: Penyelidikan Mendalam. Ini sebuah parodi erotis yang menggambarkan suasana pemeriksaan terhadap pembocor rahasia nuklir Israel, Mordechai Vanunu. Setelah bebas dari penjara 18 tahun pada 2004, mantan teknisi reaktor nuklir Dimona ini dikenai tahanan kota dan tidak boleh meninggalkan Yerusalem.
Menurut pengelola situs Ratuv, Nir Shahar, beberapa bulan terakhir jumlah pengunjung dari negara-negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel meningkat, di antaranya dari Iran, Irak, Saudi, Kuwait, dan Mesir.
Alhasil, ia membuat situs dalam versi bahasa Arab. Tanggapannya kian luar biasa. Sampai-sampai ada yang bertanya apakah perempuan dalam film saru itu benar-benar serdadu Israel. "Kami menerima banyak ucapan terima kasih dari pengunjung Arab," kata Shahar.
Situs lain yang juga digemari adalah SexV, yang hanya berbahasa Ibrani. Menurut pengelolanya, Gil Naftali, bulan lalu saja lebih dari 2.000 warga Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, berkunjung. Rata-rata mereka menghabiskan waktu menikmati foto dan film syur itu 17 jam 23 menit.
Diomona, yang menjadi situs porno paling populer di Israel, juga menangguk untung dari pelawat Arab. Jumlah mereka 10 persen dari total pengunjung situs dwibahasa, Ibrani dan Arab, ini. "Itu karena kami menyediakan versi bahasa mereka," ujar Tzahi, pengelola situs.
Bagi para pengelola situs porno itu, perdamaian bukan tujuan akhir. Semua itu bisnis semata. Yang pasti, Israel dua kali menang: menghancurkan moral bangsa Arab sekaligus mengeruk fulus mereka. HABER.COM LA TIMES FAISAL ASSEGAF
Baca selengkapnya di:
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/12/20/Internasional/krn.20081220.151540.id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar